Tuesday, August 7, 2007

KiSah tAk sEmPuRnA

aku memang tak berhati besar
untuk memahami
artimu disana
aku memang tak berlapang dada
untuk menyadari
kau bukan milikku lagi

Reff:
dengar dengarkan aku
aku akan bertahan
sampai kapanpun
sampai kapanpun

maafkanlah aku
yang tak sempurna tuk dirimu
usailah sudah
kisah yang tak sempurna untuk kita

back to Reff

dengar 3x
kisah yang tak sempurna untuk kita
dengar…

Wednesday, August 1, 2007

TENTANG PERUBAHAN

Tak ada yang berubah dengan siang
Matahari itu masih yang dulu
Masih terik, masih panas, masih suka bersembunyi di balik awan

Tak ada yang berubah dengan malam
Malam itu masih yang dulu
Masih hitam, masih kelam, masih suka menghadirkan bulan dan bintang sebagai kawan

Juga tak ada yang berubah dengan pohon di halaman
Masih rimbun menaungi taman
Masih menggugurkan dedaunan
Juga masih hadirkan kesejukan kala bernaung di bawahnya

Tapi begitu banyak yang berubah denganmu, teman
Senyum untukku tak lagi ada
Juga candamu yang sering buat kita tertawa bersama

Saat hujan kini aku kedinginan
Saat sedih kini tak kudengar nada hiburan
Saat hujan kau bilang tak rasa kedinginan
Saat sedih kau bilang tak butuh hiburan

Tak ada yang berubah dengan siang, dengan malam, juga dengan pohon di halaman
Tapi begitu banyak yang berubah padamu, teman
Kau bilang manusia memang harus berubah
Tapi jujur kukatakan
Bukan perrubahan seperti ini yang kuinginkan

KEMATIAN INI TERLALU LAMBAN, KEKASIHKU

Engkau tahu, aku memulai karangan
ini dengan tangis memilukan, kekasihku
atas jarum-jarum halus yang menyusup
kedalaman entah untuk berapa lama
hujan yang menghentak di jiwa
menjatuhkan
embun dedaunan
menghilang sesaat di pangkuanmu


Lalu kematian datang diam-diam
datang begitu lamban, kekasihku
hilang satu rajutan jatuh dari pegangan
jatuh begitu lamban, kekasihku

Engkau tahu aku memulainya dari airmata
kurajut dari sutra yang usang
dari waktu yang tak berbatas kata-kata
tak berbatas, entah keresahan siapa
malam yang terhenyak di ranjang
menidurkan mimpi-mimpi kosong
tentang pangkuan hilangmu

Dan kematian tergambar begitu
indah atas keindahan bersamamu, kekasihku
sketsa tahun berlalu, tahun ini
sesaat dalam pelukanmu sia-sia

Kekasihku, kematian ini terlalu lamban
aku yang mengoyak surat suci
yang tertoreh di dadamu sedari pagi
masih menganyam kedinginan dalam
keramain motif gulitamu
menjelma cabikan perenungan

Tuhanku, kekasihku, lihatlah ke dalam
kerusuhan lubuk-lubuk cinta kita
kematin ini datang begitu lamban!
kekasihku, zamrud gemerlap di matamu
jangan tikamkan kebencian